Tuesday, July 3, 2012

Zimbra zcs 7.1.4 high CPU loading used by java process

Jetty High CPU load since July 1st 00:00:00 UTC

Sejak tgl 1 Juli 2012 berdasarkan laporan ISP tempat Mail Server kami di collocation, diinformasikan bahwa status server kami unstable. Setelah di cek menggunakan command top di mail server ditemukan bahwa Load Average nya mencapai angka 30-40 . Setelah ditest dengan zmcontrol stop maka load average pun turun dan status normal. Setelah distart kembali dengan zmcontrol start, status load average juga berada diangka 8 namun beranjak naik ke 20-30.

Setelah melakukan googling akhirnya di temukan bahwa masalah ini terjadi secara masal yg di karenakan :

‘Leap Second’ Bug Wreaks Havoc Across Web

On Saturday, at midnight Greenwich Mean Time, as June turned into July, the Earth’s official time keepers held their clocks back by a single second in order to keep them in sync with the planet’s daily rotation, and according to reports from across the web, some of the net’s fundamental software platforms — including the Linux operating system and the Java application platform — were unable to cope with the extra second.
Many computing systems use what’s called the Network Time Protocol, or NTP, to keep themselves in sync with the world’s atomic clocks, and when an extra second is added, some just don’t know how to handle it.

Berikut ini adalah solusi yg di temukan dalam forum zimbra terkait issue ini.

date -s "`date`"

Setelah di coba dan di monitor, maka load average CPU secara berangsur turun normal tanpa melakukan disable NTP ataupun restart server. Loading process Java pun kembali normal.

Referensi:
http://www.zimbra.com/forums/administrators/57318-jetty-high-cpu-load-since-july-1st-00-00-00-utc.html
http://blog.wpkg.org/2012/07/01/java-leap-second-bug-30-june-1-july-2012-fix/
http://www.wired.com/wiredenterprise/2012/07/leap-second-bug-wreaks-havoc-with-java-linux/

Thursday, January 13, 2011

Cara gampang belajar Adempiere (ERP Opensource)

Apa itu ERP ? Berikut ini adalah definisi ERP menurut versi wikipedia.org :
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Banyak orang bingung bagaimana memulai belajar tentang ERP.Apakah harus buat sebuah program dulu untuk belajar ERP atau harus beli program ERP dulu atau adakah software ERPyg Powerfull dan GRATIS?

Software ERP

Beikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source (GRATIS)
Salah satu yang saya rekomendasikan untuk memulai belajar ERP adalah Adempiere. Adempiere bersifat Opensource alias gratis. Walau gratis, adempiere tidak berarti murah. Dikembangkan oleh komunitas yang solid membuat Adempiere menjadi sangat mudah untuk dipelajari dan sangat untuk di custom sesuai dengan kebutuhan bisnis tanpa harus belajar kode pemrograman Java.

Buat orang Indonesia, prestasi yang membanggakan adalah bahwa buku pertama tentang Adempiere ditulis oleh orang Indonesia bernama Bayu Cahya Pamungkas dan dipublikasikan secara internasional.

Buat para newbie yg mau belajar ERP menggunakan Adempiere, bisa belajar dari buku ini. Buku ini ditulis dengan cara penyajian yang sistematis dan disertai dengan contoh simulasi bisnis yang menyeluruh pada suatu perusahaan manufaktur.

Buku ini memberikan bahasan hingga level intermediate. Ikuti blog ini untuk review lanjutan atas buku ini dan tips & trick lainnya tentang Adempiere.

Tuesday, January 4, 2011

Hati-hati penipuan di Tahun Baru

Hati-hati penipuan an. Indosat. Modus yg coba dilakukan ke saya. Pagi ini saya dihubungi oleh 085810746517 an Bp. Hermanto dari Gerai Indosat Bandung (aneh kode area Indosat Jakarta 0858-10), lalu diminta hubungi no 021-33324025 kepada ibu Irmasari. Setelah coba dihubungi, diterima oleh ibu Irmasari, dan di tanya apakah saya kemarin menyaksikan acara Indosat di Global TV. Saya jawab tidak, walaupun malam kemarin saya Nonton "Game Plan" dan tidak ada acara Indosat. Lalu seolah2 konfirmasi, ditanyakan bagaimana saya membayar tagihan matrix dan dijelaskan bahwa setiap kelipatan 50 ribu akan mendapatkan 1 poin plus indosat yang di undi setiap 3 bulan. Kemarin saat di undi, diinformasikan bahwa No Matrix saya keluar sebagai pemenang Undian Poin Plus senilai 10 Juta (wow lumayan buat jajan ... :D ). Saya diminta untuk memberikan No Rekening kemana hadiah tersebut akan di transfer. Saya berikan No BCA. Awalnya menanyakan apakah ada rekening lain seperti BNI, dll yg saya tidak ingat. Lalu saya diminta untuk ke ATM untuk memastikan uangnya langsung masuk kerekening dan bila sudah di ATM diminta untuk menghubungi Bendahara Indosat di no 021-33327607 dengan ibu Apriyani. Mulai aneh ???? Ngapain harus ke ATM untuk cek saldo bila sudah ditransfer kan bisa cek dari e-banking, mobile banking, dll ???

Dari awal sudah mencurigakan. Supaya lebih yakin, Saya cek Poin Plus (ketik PEMENANG kirim ke 7887) dan ke WebSite Indosat (http://www.indosat.com/Customer_Lounge/Pemenang_PoinPlusPlus), juga tidak ada nomor saya. Artinya informasi ini palsu.

Sambil kerja saya coba cek saldo lewat e-banking, dan belum ada dana yg masuk. Saya iseng, coba hubungi no bendara yg diberikan sebelumnya. Yang angkat namanya Handoko (mengaku wakil bendara) dan saya kasih tahu kalau saldonya belum masuk. Semakin aneh karena dia panggil saya dengan nama orang lain (artinya lagi ngakalin orang lain juga). Dia bilang kan ini transfernya dari indosat bukan dari BCA, jadi tidak bisa di cek dari M-banking. Makin aneh, kalau sdh dikirim ya mau diakses dari mana saja mestinya bisa. Saya diminta untuk ke ATM terdekat dan bila sdh di depan ATM diminta ke nomor tadi dan akan disambungkan dengan bendahara ..... hemmm .... ok ... coba kita ikutin modusnya bagaimana ....

Saya coba ijin sebentar ke ATM terdekat di Ruko Jababeka-Cikarang. Setelah ada di dalam ATM saya coba hubungi, dan yang angkat tetap Mr. Handoko. Setelah memastikan saya ada di dalam ATM, lalu saya dihubungkan dengan Ibu Apriyani. Kejadian dalam Box ATM, saya diminta untuk cek saldo. Lalu ditanya berapa saldo seharusnya bila ditambahkan 10 jt (teknik Social Engineering yg baik), saya sebutkan asal seharusnya 17 jt. Lalu dia pandu untuk jawab Ya untuk lanjutkan Transaksi. Saya bilang uang belum masuk, dan saya akan cek saldo kembali. Saya di tahan, dan dibilang uang belum di transfer lalu diminta mengikuti. Saya diminta untuk menekan Transaksi lain, pilih transfer, pilih IDR/RP, lalu diminta memasukan kode POIN dengan menekan 6 sebanyak 7 kali (?????, 6 tujuh kali kan sama dengan Rp. 6.666.6666,-, atau artinya dia mau kuras semua uang direkening saya), Saya sudah tidak ikuti arahannya dan saya Cancel transaksi dan Ambil kartu ATM. Karena penasaran saya coba ikuti terus dan diminta untuk tekan Benar dan diminta memasukan kode validasi transfer (lupa persis istilahnya) dengan no 4916244146 agar uang bisa di transfer. Lalu ditanya apakah keluar kertas printout ???? Dan ditanya apakah uangnya sudah masuk ???? Dia menekan apakah proses mau dilanjutkan atau tidak, karena kode POIN nya sudah di aktifkan dan hadian undian hanya bisa diambil dalam 5 menit.

Sambil telpon, saya jalan ke Customer Care, dengan harapan bisa tahu an. siapa rekening tujuan tersebut. Sehingga bisa di laporkan sebagai tindak penipuan terencana dan terorganisasi. Setelah di cek, bahwa No Rek yg diberikan bukanlah rekening BCA. Hem .... susah deh melacaknya...

Lalu saya jawab, Tidak terima kasih.

Begitulah cerita seru di awal tahun 2011 .... masih banyak orang yang cari uang dengan cara yang menghalalkan segala cara .... Semoga cerita ini bisa bermanfaatkan dan tidak terjebak dengan cara Mereka yang akan menipu kita.

Friday, October 9, 2009

Install Epson T20E di Opensuse 11.1

UPDATE:

Untuk menggunakan driver yang sudah tersedia (dapat digunakan pada OpenSuse 11.0 dan 11.1) adalah dengan menginstall gutenprint-5.2.3-107.1.i586.rpm (OneClickInstall)

Printer Epson T20E masih belum bisa langsung terdeteksi oleh opensuse. untuk membuatnya bekerja, bisa melakukan instalasi pips dan driver epson st20.

Pertama, download driver bagi fedora9 melalui situs: http://www.avasys.jp/lx-bin2/linux_e/ink/DL1.do . lanjutkan dengan mengekstrak file dengan perintah: tar zxvf pips-st20-Fedora9-3.1.0-CG.tgz . lalu dilanjutkan dengan menjalankan install dengan perintah: ./pips-st20-Fedora9-3.1.0-CG.install

Kedua, cek keberadaan file: /etc/init.d/ekpd , bila tidak ada, dapat dibuat dengan :

========

#! /bin/sh
#
# Photo Image Print System

PATH=/bin:/usr/bin:/sbin:/usr/sbin
DAEMON=/usr/local/EPAva/core/ekpd
NAME=ekpd

[ -f $DAEMON ] || exit 0

OLDMASK=`umask`
umask 000

case “$1″ in

start)
pidlist=`pidof $NAME`
if [ “x” = “x$pidlist” ]; then
echo -n “Starting $NAME: “
$DAEMON 2>/dev/null
echo “$NAME.”
fi
;;

stop)
echo -n “Stopping $NAME: “
pidlist=`pidof $NAME`

for apid in $pidlist; do
kill -s 9 $apid 2>/dev/null
done
echo “$NAME.”
;;

restart)
$0 stop
sleep 2
$0 start
;;

*)
echo “Usage: $NAME { start | stop | restart }” >&2
exit 1
;;
esac

umask $OLDMASK
exit 0
======

Ketiga, ubah permission bagi /etc/init.d/ekpd menjadi 755

Keempat, copy file ekpdrc dengan: cp /usr/local/EPAva/printer/st20/ekpdrc_st20 /etc/ekpdrc

Kelima, jalankan ekpd dengan perintah: /etc/init.d/ekpd start

Keenam, restart cups dengan perintah: /etc/init.d/cups restart

Ketujuh, colokkan USB printer, lalu tekan tombol ON printer.

Kedelapan, lakukan ujicoba cetak. bila ada hambatan… dan menemukan permasalahan dengan cara ini, dan telah ketemu driver bagi opensuse, mohon dibagi-bagi.

UPDATE:
Untuk menggunakan driver yang sudah tersedia (dapat digunakan pada OpenSuse 11.0 dan 11.1) adalah dengan menginstall gutenprint-5.2.3-107.1.i586.rpm (OneClickInstall)

Sumber:

KELAS SENYUM (True Story)

KELAS SENYUM

(True Story)

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.

Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling". Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tersebut, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka, dan kami bertiga tiba-tiba saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona". Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba-tiba saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu-tamu lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah berkaca-kaca dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya". Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."

Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk, suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-anakku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar-benar bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran, saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan batin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-lambaikan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar-benar 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.

"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!



Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang-orang terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!

Tuesday, November 11, 2008

Install HP LaserJet P1006 at OpenSuse 10.3

Untuk install HP LasetJet P1006, walaupun menurut HPLIP Sudah disupport mulai dari versi 2.82 ke atas (requires HPLIP version 2.8.2 or later) namun driver tidak mucul dalam list driver saat akan menambahkan printer tersebut. Berikut adalah langkah2 untuk menginstall HP Laserjet P1006 berdasarkan referensi dari www.openprinting.org dan foo2xqx.rkkda.com.

Untuk menginstall printer HP LaserJet P1006 di OpenSuse 10.3 sbb :

1. Download file foo2zjs.tar.gz dari situs

Http://foo2zjs.rkkda.com/foo2zjs.tar.gz/

2. Unpack file tab

$ tar zxf foo2zjs.tar.gz

3. Masuk ke direktory yang baru dibuat

$ cd foo2zjs

4. Kompile file

$ make

5. Ambil extra file untuk pengaturan warna

$ ./getweb P1006

6.Install drivernya dan masuk sebagai super user

$ su (masukkan password bila ada )
# make install

7. ( opsional ) configure hot plug

# make install -hotplug

8. ( opsional ) if use cups

# make cups

9. Restart server / masuk ke yast

10. Add printer ybs


Sumber (untuk distro lain silahkan baca di
http://foo2xqx.rkkda.com):

Friday, October 24, 2008

Besarkah Biaya Pergantian (migrasi) dari Windows ke Linux ?

Jika dilihat sekilas atau dengan kacamata kepentingan sesaat jawabannya adalah YA. Namun secara jangka panjang, biaya migrasi ini sangat kecil karena hanya dilakukan satu kali, bandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar lisensi tahunan.

Hal lain yang harus menjadi pertimbangan dalam melihat besar kecilnya biaya migrasi adalah bahwa biaya yang dikeluarkan untuk proses migrasi sebagian besar digunakan untuk mempersiapkan SDM bukan untuk pembelian software/hardware ataupun pembayaran lisensi. Tentunya dalam kacamata pendidikan, kualitas SDM tidak bisa dinilai dengan uang.

Selain itu, dengan menggunakan Linux, biaya pembelian dan perawatan perangkat keras dapat ditekan menjadi sekecil mungkin. Alasannya antara lain adalah (1) sampai saat ini (12 tahun sejak kelahiran Linux) belum pernah ada komputer Linux yang terserang virus (2) komputer yang menggunakan Linux jarang sekali mengalami gangguan walaupun dinyalakan/digunaka n non-stop berhari-hari bahkan berbulan-bulan. (3) Berbeda dengan Windows, Linux tidak membutuhkan komputer yang hebat agar dapat berjalan dengan baik.

Selain keuntungan dari segi ekonomis seperti telah dipaparkan di atas, ada keuntungan lain yang diperoleh khususnya oleh institusi pendidikan jika menggunakan Linux, antara lain :
  1. Linux menghasilkan orang-orang yang benar-benar memahami teknologi informasi dan komputer. Mereka yang memahami Linux terbukti dengan sangat mudah menggunakan Windows tetapi tidak sebaliknya.
  2. Linux tidak akan habis dieksplorasi karena Linux bersifat opensource dimana setiap orang berhak memperbanyak, memodifikasi dan merubahnya tanpa perlu khawatir melanggar hak cipta.
  3. Linux diciptakan oleh mahasiswa dan dikembangkan utamanya oleh kalangan akademisi serta pendukung keberadaan free software, didukung perusahaan seperti IBM, HP, dsb, sehingga Linux sangat berorientasi pada kebebasan bagi semua orang untuk mempelajari dan mengembangkannya.

Biaya Pelatihan
Yang paling sering menjadi keberatan para pelaku bisnis dalam pemanfaatan Linux adalah investasi yang harus dikeluarkan untuk pelatihan. Dalam argumentasinya mereka berpendapat bahwa walau investasi perangkat keras dan lunak begitu rendah, tetapi investasi pelatihan menjadi lebih tinggi. Ini ada benar dan ada salahnya.

Sepintas lalu penggunaan Linux akan meminta biaya investasi pelatihan yang cukup tinggi. Tetapi hal itu akan terbayar dengan dasar pengetahuan yang mereka dapatkan tidak hanya sekedar sebagai pengguna, tapi akan berkembang sebagai penyedia kebutuhan Teknologi Informasi intern perusahaan.

Pengetahuan yang mereka dapatkan dalam menggunakan Linux merupakan pengetahuan yang sifatnya mendasar. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pengetahuan akan Linux merupakan pengetahuan dasar untuk dunia teknologi informasi. Hal ini akan merupakan investasi brainware bagi perusahaan tersebut. Hal lain adalah kenyataan bahwa pemanfaatan Linux di lingkungan perusahaan akan mendorong perusahaan tersebut untuk berkonsentrasi pada investasi di bidang sumber daya manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan daripada investasi pembelian perangkat lunak. Dengan memfokuskan pada investasi SDM maka perusahaan akan memiliki pondasi infrastruktur TI yang kokoh, baik dari segi hardware, software maupun brainware.

Juga perlu dipikirkan investasi pelatihan ulang (re-training) yang harus dilakukan. Pemilihan perangkat lunak yang selalu membutuhkan investasi pelatihan setiap 1 tahun sekali, atau membutuhkan pelatihan untuk setiap produk baru keluar adalah kurang bijaksana. Akan lebih baik bila dilakukan investasi pelatihan kepada jenis perangkat lunak yang memberikan dasar pengetahuan (basic knowledge) yang baik dan memberikan kemampuan bagi para pengguna untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi.

Sebagai contoh adalah pelatihan yang dibutuhkan bagi pengguna ataupun System Administrator. Banyak orang beranggapan bahwa melakukan sistem administrasi pada Windows NT membutuhkan biaya pelatihan yang lebih rendah. Padahal kenyataannya setiap versi baru Windows NT keluar maka si administrator harus mengikuti pelatihan baru.

Hal ini disebabkan karena sistem yang baru memiliki banyak perbedaan dengan sistem yang lama. Sehingga secara total biaya pelatihan untuk sistem administrasi menjadi lebih mahal. Hal seperti ini tidak akan terjadi dengan Linux dimana setiap versi baru tidak memiliki perbedaan yang banyak dengan versi lama sehingga setiap pengguna dapat dengan mudah beradaptasi karena sudah memiliki pengetahuan dasar yang cukup.

Banyak perusahaan memilih suatu perangkat lunak yang 'mudah digunakan' dengan harapan akan memotong 'biaya pelatihan'. Hal ini ternyata kurang begitu tepat, karena:

  • Tingkat peluruhan hardware dan software jauh lebih cepat meluruh dalam bisnis TI (paling lama 3 tahun nilainya sudah kurang dari 50%). Sedangkan biaya pelatihan menurut International Accounting Standards Commitee akan dihitung waktu peluruhan dalam 10 tahun.
  • Secara makro, biaya yang dikeluarkan juga harus dipertimbangkan sebagai penggerak ekonomi lokal atau penambah beban devisa negara. Penggunaan Linux meminimalkan penambahan perangkat keras atau perangkat lunak yang harus dibeli. Penambahan biaya hanya dikeluarkan untuk pembayaran tenaga pelatihan lokal atau jasa dukungan teknis lokal. Ini membantu berputarnya perekonomian Indonesia.
  • Pada abad informasi ini, investasi di pelatihan adalah salah satu hal yang lebih disarankan daripada investasi di perangkat keras/lunak. Investasi di bidang "knowledge" membuat kontinuitas pemanfaatan teknologi lebih terjamin

Jadi bertambahnya biaya pendidikan/ pelatihan yang dikeluarkan suatu perusahaan yang menggunakan Linux akan terbayar dengan beberapa nilai positif dalam pemanfaatan TI dalam perusahaan itu di masa mendatang.

Penggunaan program berharga mahal yang diiming-imingi dengan segala kemudahan penggunaannya membuat orang berfikir pengguna program tersebut tidak membutuhkan pelatihan sehingga kebutuhan pelatihan menjadikan terlupakan. Hal ini telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama kegagalan pada sebagian besar proyek Teknologi Informasi.

Biaya Perawatan
Dalam menghitung biaya perawatan, sebaiknya bukan saja bergantung pada seberapa mudah awal pengoperasian tugas perawatan tetapi juga termasuk seberapa sering perangkat tersebut tak bekerja (down). Sebab setiap kerusakan akan memakan biaya perawatan, baik tenaga maupun waktu. Sehingga harus dipertimbangkan bukan hanya waktu awal untuk mempelajari, tetapi waktu keseluruhan, dari mempelajari menggunakan dan merawat.

Sebagai contoh, Linux server setelah diinstal dengan benar, relatif membutuhkan waktu perawatan yang kecil. Dari pertimbangan Mean Time Between Failure, dan Mean Time to Repair tentu Linux ini akan memberikan pilihan yang menarik pula. Dengan kata lain jika berbicara masalah administrasi sistem, tidak bisa dilupakan kaitannya dengan kehandalan (reliability) sistem.

Sebagai contoh, suatu sistem yang terlihat mudah ditangani misalnya membutuhkan waktu instalasi dan konfigurasi 2 jam. Tetapi dalam tempo 3 bulan sering mengalami gangguan, maka administrasi sistem tersebut dianggap kurang mudah daripada sistem yang instalasi 4 jam tetapi tidak pernah down selama 3 bulan (dalam kenyataannya malah untuk menginstall Linux dengan semua aplikasi sebesar 4 GB hanya dibutuhkan waktu kurang dari 2 jam, dengan konfigurasi Pentium Celeron 600 MHz dan 256 MB RAM).

Permasalahan utama dari penerimaan dunia bisnis tehadap LINUX ini adalah persepsi para manajer Teknologi Informasi. Sebagian besar mereka belum pernah mendengar tentang LINUX. Di samping itu adalah banyak tersebarnya FUD (fear, uncertainty and doubt) yang disebabkan oleh sifat distribusi LINUX yang bebas. Sebagian orang masih berpikir bahwa LINUX ini hanyalah software untuk para hobbiest sementara sebagian yang lain sudah terlalu fanatik dengan Windows dan tidak peduli dengan berbagai kelemahannya.

Kesimpulan
Dari apa yang dipaparkan di atas, tampak dapat disimpulkan bahwa keberadaan Linux dengan segala kelebihan dan kekurangannya menyebabkan tidak ada alasan bagi kita untuk menggunakan software apapun secara ilegal. Kesulitan yang mungkin terjadi jika kita beralih dari Windows ke Linux hanya masalah biaya migrasi, pelatihan, dan kebiasaan saja.

Bagi negara berkembang seperti Indonesia Linux sangat cocok untuk digunakan karena sifatnya yang terbuka dan gratis membuat kita bisa banyak belajar, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan bergabung dengan komunitas teknologi dunia. Tidak hanya menjadi bangsa yang konsumtif non- produktif.

Sudah saatnya pemerintah Indonesia melihat betapa negara maju seperti Jerman (yang notabene memiliki dana yang cukup untuk membeli lisensi Windows) lebih memilih Linux sebagai basis sistem informasinya.

Bagi dunia pendidikan, Linux dengan lisensi GPL-nya akan mendorong para pelajar untuk melakukan eksplorasi dan mengembangkan sistem operasi ini beserta segala aplikasinya. Besar kemungkinan mereka kelak akan membuat sebuah sistem operasi “Made in Indonesia” seperti orang Jerman dengan Suse Linux, Cina dengan RedFlag Linux, dan Singapura dengan ASP Linux-nya.

Dari sisi bisnis, penggunaan Linux meminimalisasi kebutuhan investasi dan perawatan perangkat keras / peralatan karena Linux bisa dijalankan pada komputer lama maupun baru dan tidak membutuhkan spesifikasi super. Investasi besar yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bermigrasi ke Linux umumnya terpakai untuk melatih dan mengembangkan SDM.

Bahwa investasi / biaya yang dikeluarkan untuk berpindah ke Linux memang besar jika dilihat sekilas saja. Namun untuk tujuan jangka panjang, Linux sangatlah murah.

Sumber: RumahLinux [dot] Com